"RUHMU-RUHKU"
Menghitung batang-batang senja
bersama pagi menjaring matahari
pernah kita sebut itu
jalan temaram
menembus semak sepanjang hutan
tak bertuan
Menuju jumantara
khatulistiwa
tempat perjuangan
sesungguhnya
Dan bila gelap menyapa
bukan hening, riuh gaduh
lelumbung ditabuh acuh
isak jerit tersisih melebur tasbih
Perjalanan ruhmu-ruhku
barangkali dulu
menyatu pada satu
detak nadi . Hingga
gelombang Congkak
mengurai selaksa doa.
By : Tp & Tp
Hk 17 Feb 2014